section title

Detail Berita

DERETAN MOBIL-MOBIL LISTRIK YANG DIJUAL DI INDONESIA

05 Maret 2022

Popularitas mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, sepanjang tahun 2021 tercatat sudah banyak mobil listrik yang terjual di Indonesia. Mobil listrik asal negeri Ginseng, Hyundai Kona EV merupakan mobil listrik paling laris sepanjang 2021 dengan angka penjualan hingga 360 unit. Masih dari pabrikan Hyundai,  Ioniq EV pun cukup laris dengan total angka penjualan hingga 228 unit. Lalu diikuti oleh All New Nissan Leaf yang mampu terjual sebanyak 42 unit.


Selain ketiga mobil di atas masih ada mobil listrik pada kelas SUV mewah yakni Lexus UX 300e yang juga mampu membukukan penjualan di Indonesia dengan total penjualan sebanyak 26 unit. Meskipun dari total angka penjualan mobil listrik masih jauh di bawah mobil-mobil konvensional berbahan bakar bensin atau solar, namun angka tersebut telah dapat menunjukkan seberapa besar minat masyarakat Indonesia pada mobil-mobil nol emisi ini.


Terlebih, angka di atas belum termasuk penjualan untuk mobil-mobil semi-electric alias mobil-mobil Hybrid yang angkanya jauh lebih besar lagi. 

Pengertian Mobil Listrik (Electric Vehicle (EV))

Sederhananya, mobil listrik merupakan mobil yang digerakkan oleh motor listrik  menggunakan energi listrik yang disimpan pada sebuah baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil bertenaga listrik pada dasarnya pernah populer di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, namun dengan adanya perkembangan teknologi mesin berbahan bakar bensin dan solar, popularitasnya mulai meredup. Hal tersebut disebabkan karena teknologi mesin kendaraan berbahan bakar bensin atau solar memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan teknologi kendaraan yang digerakan oleh motor listrik. 


Kini, seiring dengan semangat menjaga bumi dari buruknya dampak emisi gas rumah kaca. pengembangan dan produksi mobil listrik pun mulai bangkit kembali. Beberapa perusahaan dengan angka produksi yang cukup besar seperti Tesla, secara khusus mengembangkan dan memproduksi mobil-mobil listrik untuk pasar global. 

Prinsip Kerja Mobil Listrik

Secara umum prinsip kerja mobil listrik yaitu, pada saat pedal pada mobil diinjak, maka Controller mengatur daya listrik dari baterai traksi dan inverter, lalu mengirimkan energi listrik menuju motor. Selanjutnya, motor traksi akan mengubah energi listrik menjadi sebuah energi mekanik, di mana putaran dari motor akan memutar transmisi yang membuat roda berputar sehingga mobil pun bergerak. (Prinsip atau cara kerja tersebut untuk mobil listrik jenis BEV atau Battery Electric Vehicle)


Mobil listrik terbagi ke dalam beberapa jenis, di mana tiap jenisnya memiliki prinsip kerjanya masing-masing. Berikut adalah jenis-jenis mobil listrik yang populer, yakni; Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).


Berikut penjelasan mengenai masing-masing jenis mobil listrik :

  1. Battery Electric Vehicle (BEV)

Jenis mobil listrik ini adalah mobil yang beroperasi sepenuhnya dengan menggunakan listrik pada baterai. Jenis BEV tidak memiliki mesin pembakaran (ICE). Adapun tenaga listrik yang digunakan disimpan pada battery pack.


Jenis mobil BEV dikenal juga dengan sebutan All-Electric Vehicle (AEV) di mana pengisian baterai sebagai sumber tenaga dilakukan melalui hubungan jaringan listrik eksternal. Artinya jika daya listrik pada battery sudah habis maka harus diisi ulang dengan cara dicas melalui sumber pengisian eksternal. Di Indonesia sendiri, stasiun pengisian daya (charging station) untuk kendaraan listrik dikenal dengan sebutan SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. 

  1. Hybrid Electric Vehicle (HEV)

Hybrid Electric Vehicle atau HEV dikenal juga dengan sebutan standard hybrid, atau paralel hybrid. Jenis HEV mempunyai 2 sistem penggerak, yakni penggerak mesin konvensional atau mesin berbahan bakar fosil (bensin, solar, dan lainnya) dan penggerak motor traksi yang mendapatkan tenaga melalui baterai. Pada jenis mobil ini, baik mesin bensin maupun motor listrik secara bersamaan menyalurkan tenaganya untuk menggerakkan roda.


Perbedaan utama antara mobil listrik jenis HEV dengan BEV adalah pada proses pengisian energi listrik untuk baterai. Di mana pada mobil jenis HEV listrik hanya akan diisi oleh konversi energi listrik dari putaran mesin, gerakan roda atau kombinasi keduanya. Dengan kata lain, jenis mobil HEV tidak memiliki charging port sehingga energi listrik untuk baterai tidak bisa diisi ulang melalui stasiun pengisian daya (charging station) atau SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). 

  1. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

Pada prinsipnya mobil listrik jenis PHEV memiliki cara kerja yang hampir sama dengan jenis HEV. Keduanya memiliki dua sumber penggerak menuju roda, yakni mesin konvensional dan motor listrik. Hanya saja, pada mobil jenis PHEV penggerak roda dapat dipilih dengan menggunakan 2 opsi. Dapat menggunakan All-electric mode saja atau dengan kata lain mobil hanya digerakan menggunakan motor listrik dan baterai sebagai sumber energinya. Atau dengan Hybrid mode, di mana listrik dan bensin digunakan secara bersamaan.


Beberapa tipe mobil listrik PHEV di Indonesia dapat menempuh jarak hingga lebih dari 70 mil menggunakan penggerak motor listrik saja. Salah satu model mobil PHEV yang saat ini dipasarkan di Indonesia adalah Mitsubishi Outlander PHEV. 

  1. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

FCEV juga dikenal sebagai Fuel-Cell Vehicle (FCV) adalah jenis mobil listrik yang menggunakan teknologi fuel-cell untuk menghasilkan energi listrik. Lalu, listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengaktifkan motor guna menjalankan kendaraan. 


Mobil listrik jenis FCEV dianggap dapat memberikan solusi dari kekurangan mobil listrik jenis BEV, yang membutuhkan waktu charging relatif lebih lama. Bahkan sebagian orang meyakini bahwa mobil listrik jenis FCEV adalah masa depan mobil listrik sesungguhnya.

Kelebihan yang Dimiliki Oleh Mobil Listrik


Meskipun terdapat beberapa jenis mobil listrik dengan keunggulannya masing-masing, namun secara umum seluruh jenis mobil listrik tetap dianggap memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan mobil konvensional berbahan bakar fosil. Beberapa keunggulan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Ramah Lingkungan

Sebagaimana kita ketahui, mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang sebagaimana mobil konvensional, sehingga sangat ramah lingkungan. Karena bahan bakar mobil listrik bukan dari fosil, maka tidak terdapat polusi pada mobil listrik. Inilah yang membuat mobil listrik dianggap jauh lebih ramah lingkungan.

  1. Tidak Bising

Tidak bising atau berisik. Berbeda dengan mobil bahan bakar minyak yang terbilang lebih bising karena adanya proses pembakaran di dalam mesin, pada mobil listrik hampir dipastikan hampir tidak bersuara, karena gerak roda bersumber pada motor listrik yang berputar lebih halus. Melalui keunggulan ini, membuat mobil listrik jauh lebih nyaman pada saat digunakan.

  1. Perawatan Lebih Praktis

Perawatan mudah dan praktis. Tidak seperti pada mobil yang menggunakan mesin bensin atau solar, mobil listrik tidak memerlukan perawatan yang menyulitkan. Bahkan, pemilik mobil listrik tidak perlu terlalu sering ke bengkel. Karena mobil listrik lebih mudah merawatnya, cukup lakukan pengecekan secara rutin terhadap beberapa komponen utama mobil.

Di antara yang perlu dilakukan pengecekan secara rutin adalah, filter AC, Coolant atau pendingin baterai dan kampas rem. Itupun tergantung pemakaian dan dilakukan secara periodic, umumnya setelah pemakaian 60.000 km.

  1. Akselerasi Responsif

Akselerasi yang responsif (cepat). Mobil listrik memiliki torsi yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mobil bahan bakar minyak. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 3 detik saja untuk mendapat kecepatan sampai 100 km/jam pada beberapa mobil listrik.

Kekurangan Mobil Listrik

Selain kelebihan yang dimiliki, mobil listrik juga terdapat kekurangan dibanding dengan mobil konvensional, berikut beberapa diantaranya:

  1. Harga Lebih Mahal

Meskipun banyak yang berminat memiliki dan mengendarai mobil listrik karena dianggap jauh lebih ramah lingkungan. Namun, harga yang ditawarkan untuk tiap unit mobil listrik saat ini masih terbilang tinggi, bahkan terlalu tinggi untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Faktor tingginya harga jual ini umumnya yang menjadi alasan konsumen untuk mengurungkan niatnya membeli mobil listrik.

  1. Charging Station yang Masih Sedikit

Tempat pengisian daya baterai (charging station) atau yang dikenal dengan sebutan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih sedikit di Indonesia. Belum semua daerah di tanah air memiliki tempat pengisian daya mobil listrik untuk umum.

  1. Harga Sparepart yang Mahal

Jika dilihat dari sisi perawatan, mobil listrik memang dapat dikatakan unggul dibandingkan dengan mobil konvensional. Sebab, mobil listrik memang tidak terlalu sering untuk dilakukan perawatan secara berkala. Akan tetapi, bisa menjadi mimpi buruk untuk para pemilik mobil listrik apabila beberapa bagian mulai mengalami kerusakan, terlebih jika bagian penyimpan daya listrik atau baterai yang mulai rusak.


Apabila hal tersebut terjadi, maka dipastikan akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi, jika part dibutuhkan sulit didapat dan harus indent, maka dipastikan harus menunggu lama agar mobil dapat segera diperbaiki dan digunakan kembali.

Daftar Mobil Listrik yang Dijual di Indonesia

Di Indonesia sendiri saat ini mobil listrik sudah mulai populer dan banyak diminati. Beberapa pabrikan mobil asal Jepang, Korea hingga China sudah berani menawarkan dan menjual mobil listrik andalannya masing-masing.  Berikut daftar mobil listrik yang saat ini telah dijual dan wara-wiri di jalanan tanah air:

1. Hyundai Ioniq EV

Mobil yang lahir dari pabrikan asal Korea Selatan ini mendapatkan sambutan yang baik dari konsumen Tanah Air. Dibekali dengan baterai berkapasitas 38,3 kWh, mobil ini dapat menempuh jarak hingga 373 km. Untuk waktu pengisiannya mulai dari 0 hingga 80 persen cukup membutuhkan waktu sekitar 54 menit. Mobil ini dijual mulai Rp 637 jutaan.

2. Hyundai Kona Electric

Masih dari pabrikan mobil yang sama, Hyundai Kona Electric merupakan mobil listrik model SUV yang dibekali baterai berkapasitas 39,2 kWh. Kona Electric dapat menempuh jarak hingga 305 km. Adapun harga mobil asal negeri Gingseng ini dibanderol mulai Rp 697 jutaan.

3. The All New Nissan Leaf

NIssan Leaf hadir dan diperkenalkan di Indonesia sejak 2020 yang lalu. Dengan kapasitas baterai sebesar 40 kWh, mobil ini bisa menempuh jarak sejauh 311 km dalam sekali pengisian daya. Mobil ini dijual mulai Rp 679 jutaan.

4. DFSK Gelora E

Minivan listrik dari pabrikan asal negeri Tiongkok ini dapat menempuh jarak hingga 300 kilometer dan sudah menerapkan fitur keamanan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (IP67). Apabila berminat untuk memiliki mobil ini, bandrol yang ditempel yaitu mulai dari Rp 169 jutaan.

5. BMW i3

Siapa tak kenal BMW, pabrikan asal Jerman yang telah terbukti ciamik dalam hal desain dan teknologi untuk mobil-mobil yang diproduksinya. Salah satu mobil andalannya saat ini adalah BMW i3. Mobil full elektrik ini dilengkapi dengan motor listrik bertenaga 184 hp dan mampu menempuh jarak hingga 260 km. Di Indonesia, mobil listrik BMW i3 diperkenalkan di ajang GIIAS 2019 dan mobil ini dibanderol mulai dari Rp1,3 Miliar.

6. Lexus UX300e 

Model ini dikembangkan dan diproduksi dari platform SUV UX series yang sudah dipasarkan di Indonesia sebelumnya. Bedanya, UX 300e merupakan pure EV alias mobil listrik murni. Lexus UX 300e dibekali baterai berkapasitas 54.35 kWh yang dapat menghasilkan tenaga maksimal hingga 201 HP serta torsi 300 Nm. Di tanah air, mobil ini dipasarkan sejak tahun 2020 dengan bandrol harga mulai dari Rp 1,2 miliar.

7. Mitsubishi Outlander PHEV

Mobil listrik besutan Mitsubishi Motors ini memadukan mesin 2.4-l DOHC MIVEC berdaya 126 hp dan torsi 199 Nm dengan baterai listrik 13,8 kWh dan motor di bagian depan dan belakang. Mobil ini dijual mulai Rp 890 jutaan.

8. Nissan Kicks e-POWER 

Mobil yang dilengkapi motor listrik EM57, generator dan inverter, serta mesin 1,2 liter DOHC 12-valve tiga silinder ini menawarkan tenaga maksimum hingga 95 kilowatt (kW) dan torsi 260 Nm. Mobil ini dibanderol mulai Rp 479 jutaan.

9. Tesla Model 3 

Mobil listrik besutan negeri paman mampu menempuh jarak hingga 429 km dan menawarkan fitur auto pilot yang memanjakan pengemudi. Mobil ini dijual mulai Rp 1,5 Miliar

10. Toyota Corolla Cross Hybrid 

SUV Crossover ini dibekali mesin berkode 2ZR-FXE 1.8L dikombinasikan dengan motor listrik yang mampu menghasilkan power maksimum sebesar 72 ps dan torsi 162,7 Nm. Mobil ini dibanderol mulai Rp 506 jutaan.

11. Toyota Prius PHEV

Mobil besutan negeri sakura ini mengandalkan dua tenaga berbeda, yaitu listrik dan mesin bensin. Untuk mengisi baterai sampai full membutuhkan waktu sekitar 2 jam 20 menit, atau bisa dengan quick charging selama 20 menit untuk terisi hingga 80 persen. Mobil ini dijual mulai Rp 884 jutaan 

Apakah Anda berminat untuk memiliki salah satu di antaranya? Jangan lupa untuk mempersiapkan budget yang lebih besar, sebab selain harganya yang memang masih terbilang tinggi, biaya perawatan jika terjadi kerusakan pun tidak sedikit. Namun, jika Anda masih berpikir dua kali untuk memiliki mobil listrik, maka memilih mobil konvensional sepertinya masih bisa menjadi pilihan terbaik saat ini. Untuk memiliki mobil konvensional dengan harga yang relatif murah, Anda dapat membeli mobil dalam kondisi seken atau bekas. 

Jika ingin mencari mobil bekas dengan kondisi yang masih baik dan harga yang kompetitif, Anda dapat membelinya melalui balai lelang mobil online. Auksi sebagai salah satu balai lelang mobil di Jakarta selalu mengadakan lelang mobil secara rutin. Anda dapat bergabung dengan kegiatan lelang ini untuk bisa mendapatkan mobil bekas dengan harga yang terjangkau. Untuk mengetahui jadwal lelang yang kami adakan, silakan klik Informasi Lelang Mobil.