section title

Detail Berita

MENGENAL FITUR KESELAMATAN AKTIF DAN PASIF PADA MOBIL

06 Desember 2023

Libur natal dan akhir tahun 2023 sudah di depan mata. Bagi Anda yang berencana untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan mobil, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Salah satunya adalah memahami dan memeriksa fitur keselamatan pada mobil. Jangan pernah remehkan fitur-fitur keselamatan yang terdapat pada mobil Anda, selalu cek dan rawat secara berkala agar tetap berfungsi dengan optimal.


Fitur keselamatan pada mobil sendiri merupakan fitur yang sengaja dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari kecelakaan. Fitur-fitur ini dapat membantu mencegah kecelakaan, mengurangi dampak kecelakaan, dan meningkatkan keselamatan penumpang.


Perlu Anda ketahui, fitur keselamatan pada mobil terbagi menjadi dua kategori yaitu fitur keselamatan aktif dan fitur keselamatan pasif. Fitur keselamatan aktif dapat membantu mencegah kecelakaan, sedangkan fitur keselamatan pasif berfungsi untuk melindungi pengemudi dan penumpang jika terjadi kecelakaan.

Fitur Keselamatan Mobil Aktif

1. Anti Lock Braking System (ABS)

Anti Lock Braking System (ABS) adalah sebuah sistem pengereman pada mobil yang dirancang untuk mencegah roda-roda terkunci saat mengerem secara mendadak. ABS bekerja dengan cara mengontrol tekanan pengereman pada setiap roda sehingga memungkinkan pengemudi untuk tetap bisa mengendalikan mobil dengan baik. Dengan mencegah roda-roda terkunci, ABS mengurangi risiko terjadinya kehilangan traksi dan kehilangan kendali saat mengerem sehingga bisa meningkatkan keamanan pengendara.

2. Electronic stability control (ESC)

Electronic Stability Control (ESC) adalah fitur keselamatan pada mobil yang dirancang untuk membantu menjaga kendali mobil. ESC bekerja dengan menggunakan sensor yang dapat mendeteksi kecepatan dan arah mobil. Ketika mobil terdeteksi kehilangan kendali, maka ESC akan secara otomatis mengaktifkan rem pada roda tertentu dan mengarahkan mobil kembali ke jalur yang benar. Dengan cara ini, ESC dapat mencegah terjadinya slip akibat oversteer (mobil berbelok terlalu tajam) atau understeer (mobil tidak mau belok).

3. Electronic Brake force Distribution (EBD)

Electronic Brake force Distribution (EBD) adalah fitur keselamatan mobil untuk mengoptimalkan distribusi gaya pengereman pada roda-roda kendaraan. EBD bekerja dengan menggunakan sensor untuk mengukur beban pada setiap roda dan kecepatan kendaraan. 

Saat kendaraan melakukan pengereman, EBD akan secara otomatis mengatur tekanan pengereman pada roda-roda dengan proporsi yang tepat. Hal ini memastikan bahwa setiap roda mendapatkan gaya pengereman yang optimal, tergantung pada beban yang ada, sehingga mencegah roda-roda tertentu terkunci atau tergelincir. Perlu diketahui, fitur EBD ini bekerja sama dengan sistem pengereman ABS untuk memberikan pengalaman pengereman yang lebih aman dan efektif.

4. Hill Start Assist (HSA)

Hill Start Assist (HSA) adalah fitur keselamatan mobil untuk mencegah mobil mundur saat mulai berjalan di jalan tanjakan. Fitur ini bekerja dengan cara menahan rem secara otomatis selama beberapa detik setelah pengemudi melepas pedal rem. 


Dengan adanya HSA, pengemudi memiliki waktu untuk memindahkan kakinya dari pedal rem ke pedal gas tanpa khawatir jika mobilnya mundur. Setelah pengemudi menginjak pedal gas, HSA akan secara perlahan melepaskan pengereman sehingga pengemudi dapat melanjutkan perjalanan dengan lancar.

5. Adaptive Cruise Control (ACC) 

Contoh fitur keselamatan aktif yang selanjutnya adalah Adaptive Cruise Control (ACC). Pada dasarnya, Adaptive Cruise Control (ACC) adalah sistem kontrol kecepatan otomotif yang canggih. Fitur ini tidak hanya memungkinkan pengemudi untuk menjaga kecepatan konstan yang telah diatur, tetapi juga bisa secara otomatis menyesuaikan kecepatan mobil dengan kendaraan di depannya. Beberapa sistem ACC bahkan dilengkapi dengan kemampuan pengereman darurat otomatis jika terdeteksi adanya bahaya tabrakan yang tidak dapat dihindari.


Baca Juga: Perhatikan, Begini Cara Kerja Airbag pada Mobil

Fitur Keselamatan Mobil Pasif

1. Airbag

Airbag adalah fitur keselamatan mobil yang berfungsi untuk melindungi pengemudi dan penumpang jika terjadi kecelakaan. Fitur keselamatan ini dapat mengembang untuk melindungi kepala, leher, dan dada penumpang dari benturan dengan bagian-bagian keras di dalam mobil.


Perlu diketahui bahwa airbag ini hanya akan aktif ketika terjadi benturan pada sudut-sudut tertentu di dalam mobil. Ketika terdapat benturan keras, airbag terisi gas nitrogen dengan cepat sehingga bisa bertindak sebagai "bantal" yang menyerap energi kinetik. Setelah terjadi tabrakan, airbag kemudian akan secara perlahan kehilangan tekanan dan kembali mengempis. 

2. Seat belt 

Seat belt atau sabuk pengaman adalah fitur keselamatan pasif pada mobil yang sangat penting. Sama seperti airbag, fitur ini juga dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari cedera serius saat terjadi kecelakaan atau tabrakan.


Ketika terjadi kecelakaan, sabuk pengaman akan menahan tubuh pengemudi dan penumpang agar tetap berada di kursi. Hal ini membantu mencegah tubuh pengemudi dan penumpang terbentur ke bagian keras di dalam kendaraan, terlempar keluar melalui jendela, atau terjatuh dari kendaraan.

3. Struktur karoseri yang aman

Struktur karoseri yang aman adalah fitur keselamatan pasif pada mobil. Umumnya, struktur karoseri yang aman akan terbuat dari bahan yang kuat serta tahan benturan. Selain itu, struktur karoseri juga dirancang dengan zona deformasi yang dapat menyerap energi tabrakan dan mengalihkannya dari penumpang. 


Dengan demikian, kendaraan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap gaya dan tekanan yang muncul saat terjadi kecelakaan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko cedera serius pada penumpang yang ada di dalam mobil.

4. Kaca laminated 

Kaca laminated termasuk fitur keselamatan pasif pada mobil. Perlu diketahui bahwa kaca laminated merupakan jenis kaca yang terdiri dari lapisan-lapisan tipis plastik kuat yang terjepit di antara dua lapisan kaca. Fitur ini memiliki beberapa manfaat keselamatan, salah satunya kemampuan untuk mencegah pecahnya kaca menjadi pecahan-pecahan tajam saat terjadi benturan atau kecelakaan. Ini membantu mengurangi risiko cedera serius yang dapat disebabkan oleh serpihan kaca yang tajam.

5. Sensor tabrakan

Sensor tabrakan adalah fitur keselamatan pasif yang penting karena dapat membantu mengurangi risiko cedera serius saat terjadi kecelakaan. Fitur ini dapat membantu mengaktifkan fitur keselamatan pasif lainnya yang dapat melindungi penumpang dan pengemudi dari benturan.


Fitur keselamatan mobil adalah fitur yang memiliki peran penting untuk membantu melindungi penumpang dan pengemudi dari cedera saat terjadi kecelakaan. Jadi, sebelum Anda melakukan perjalanan liburan akhir tahun, pastikan fitur keamanan yang dimiliki oleh mobil Anda bisa bekerja secara optimal.


Baca Juga: Cara Kerja & Fungsi Blind Spot Monitoring System pada Mobil


Jika Anda tertarik untuk membeli mobil bekas layak pakai dengan fitur keselamatan yang mumpuni, Anda bisa menemukannya di balai lelang mobil AUKSI. Kami menawarkan berbagai pilihan mobil bekas dari berbagai merek dan tahun produksi sehingga Anda memiliki peluang besar untuk menemukan mobil impian Anda di sini. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan lelang kami, silakan hubungi tim AUKSI