section title

Detail Berita

MUDIK SAAT HUJAN? AWAS BAHAYA AQUAPLANING, INI CARA MENGHINDARINYA

30 April 2022

Sebagian besar wilayah di Indonesia sampai saat ini masih sering mengalami hujan deras. Kemungkinan besar, Anda yang mudik menggunakan mobil pribadi akan berkendara saat hujan turun. Oleh karena itu, para pemudik diharapkan untuk tetap berhati-hati ketika di jalan agar dapat terhindar dari bahaya aquaplaning.


Secara garis besar, aquaplaning adalah suatu kondisi di mana ban kendaraan kehilangan daya cengkram. Kondisi ini umumnya terjadi saat mobil melalui jalanan dengan genangan air atau ketika hujan. Silakan simak artikel kami berikut ini untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aquaplaning serta cara untuk menghindarinya.


Saat hujan turun, para pengendara mobil harus ekstra hati-hati ketika mengemudikan kendaraannya. Selain dapat membuat jarak pandang pengemudi menjadi terbatas, hujan yang turun juga akan membuat jalanan menjadi tergenang air sehingga mobil dapat mengalami kondisi yang dinamakan aquaplaning. Kondisi tersebut cukup membahayakan pengendara karena mobil bisa tergelincir dan sulit untuk dikendalikan. Bahkan tidak sedikit mobil yang mengalami kecelakaan di jalan raya akibat aquaplaning ini.

Apa Itu Aquaplaning?

Aquaplaning adalah suatu kondisi di mana ban mobil menjadi kehilangan daya cengkram atau kehilangan penapakan (traksi) saat digunakan untuk melewati permukaan jalan dengan genangan air di atasnya. Umumnya, mobil berisiko mengalami kondisi ini ketika hujan turun karena banyaknya genangan air hujan di jalan.


Pada dasarnya, kondisi aquaplaning atau juga dikenal dengan istilah hydroplaning ini dapat terjadi karena ban mobil tidak mampu membelah air yang tergenang di jalan. Akibatnya, ban mobil berjalan dengan tidak menyentuh permukaan jalan melainkan di atas permukaan genangan air atau seperti melayang. 


Perlu Anda tahu, setiap ban mobil sebenarnya akan menapak di atas permukaan jalan karena bobot berat yang dimilikinya. Meskipun demikian, ketika mobil digunakan untuk melaju di jalanan dengan genangan air dan terlebih lagi menggunakan kecepatan yang tinggi, maka akan ada angin yang masuk ke dalam kolong mobil. Dengan kondisi ban yang tidak mampu membelah air dan adanya angin dari kolong mobil, maka ban akan menjadi terangkat atau mengambang dari permukaan jalanan. Itulah sebabnya mengapa ketika mengendarai mobil saat hujan, Anda akan disarankan untuk mengurangi kecepatan agar bisa terhindar dari aquaplaning ini.

Beberapa Faktor Penyebab Aquaplaning

Terdapat beberapa faktor yang bisa membuat mobil mengalami aquaplaning. Beberapa di antaranya adalah seperti:

1. Genangan air

Adanya genangan air yang cukup dalam dapat membuat mobil menjadi sulit untuk dikendalikan. Hal ini terjadi karena daya cengkram ban akan menurun saat digunakan untuk melewati jalan berair dan licin.

2. Ban mobil sudah gundul atau aus

Perlu Anda tahu, semakin tipis kondisi ban mobil Anda, maka semakin besar pula kemungkinan mobil mengalami risiko aquaplaning. Pada dasarnya, ulir atau pola kembangan pada ban berfungsi untuk memecah atau membelah genangan air sehingga ban bisa menapak dengan baik. Jika ban tersebut sudah gundul, maka risiko selip tentu menjadi lebih besar karena ban tidak mampu memecah genangan air. 

3. Bobot mobil yang ringan 

Bobot mobil juga menjadi faktor penyebab terjadinya aquaplaning. Mobil dengan bobot yang ringan umumnya lebih berisiko akan terangkat saat digunakan untuk melaju dengan kecepatan tinggi di atas genangan air.

Cara Menghindari Bahaya Aquaplaning

Untuk Anda yang memiliki rencana mudik dengan mobil pribadi, Anda bisa mengikuti beberapa cara berikut untuk menghindari aquaplaning.

1. Pastikan mobil tidak menggunakan ban gundul

Sebelum mudik ke kampung halaman, pastikan terlebih dahulu bahwa ban mobil Anda memiliki kondisi yang baik dan tidak gundul. Ban yang sudah gundul atau aus memiliki daya cengkram yang rendah sehingga dapat membuat mobil tergelincir ketika melewati genangan air. Oleh karena itu, apabila ketebalan alur mobil sudah menyentuh batas TWI (Tread Wear Indicator), maka sebaiknya Anda menggunakan ban mobil yang baru agar lebih aman. 

2. Cek tekanan angin pada ban

Selanjutnya, pastikan bahwa ban mobil memiliki tekanan angin yang ideal. Jika tekanan angin pada ban terlalu keras, maka ban menjadi membal sehingga mengurangi kemampuan ban untuk mencengkram permukaan jalan. Namun jika tekanan kurang, maka tarikan mobil menjadi lebih berat. Jadi, pastikan tekanan angin pada ban mobil Anda sudah sesuai.

3.  Perlambat kecepatan kendaraan saat hujan

Untuk meminimalisir kemungkinan mobil tergelincir karena jalanan yang basah, maka Anda perlu mengurangi kecepatan mengemudi ketika hujan tiba. Injak pedal gas secara lembut agar mobil bisa dikendalikan dengan lebih mudah.


Selain itu, perlu Anda ingat bahwa ketika hujan turun jarak pandang pengemudi juga akan menurun. Oleh sebab itu, kurangi laju kecepatan kendaraan agar Anda bisa mengemudi dengan lebih aman.

4. Matikan cruise control

Beberapa mobil saat ini didukung dengan fitur cruise control yang dapat menjaga laju mobil sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Mobil yang memiliki fitur tersebut dapat dijalankan dengan kecepatan yang stabil sehingga Anda tidak perlu menekan pedal gas secara terus-menerus.


Apabila mobil Anda memiliki fitur cruise control ini, sebaiknya fitur tersebut tidak digunakan ketika Anda mengendarai mobil dalam kondisi hujan atau ketika melewati jalanan dengan genangan air di atasnya. Hal ini perlu dilakukan agar Anda bisa mengendalikan kendaraan sendiri dan menyesuaikan laju kendaraan sesuai dengan kondisi jalan yang Anda lewati. 

Apa yang Perlu Dilakukan Saat Mengalami Aquaplaning

Jika ternyata Anda mengalami aquaplaning, maka Anda harus tetap tenang dan fokus mengemudi mobil. Selain itu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:

1. Tidak menginjak rem atau pedal gas

Hindari menginjak rem dan gas. Jadi, lepaskan semua pedal secara perlahan. Namun jika memang Anda harus melakukan pengereman, maka Anda perlu menginjak rem secara perlahan dan halus. Dengan cara ini maka mobil dapat dikendalikan dengan lebih baik. 

2. Memegang setir mobil ke arah depan / lurus

Jika Anda merasakan bahwa mobil sedang mengalami aquaplaning maka Anda perlu menahan setir agar tetap lurus ke depan. Jangan memutar kemudi secara cepat dan mendadak seperti menikung karena hal tersebut justru berbahaya dan mobil akan berisiko tergelincir.

3. Kuasai setir mobil

Dalam mengatasi aquaplaning ini, Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana juga pernah mengatakan bahwa jika ternyata mobil mengalami selip sehingga Anda kehilangan kontrol pada ban mobil maka Anda harus bisa menguasai setir. Anda bisa mencoba merasakan terlebih dahulu apakah selip berasal dari roda depan atau roda belakang. Jika berasal dari roda depan dan mobil mengarah ke kiri atau ke kanan, maka Anda bisa melawan setir secara halus ke arah yang Anda inginkan untuk meminimalisir understeer. Namun jika selip berasal dari roda belakang, maka Anda bisa memutar setir mobil sesuai arah mobil dan jangan melakukan banting setir agar mobil berputar pada porosnya. (Sumber: otomotif.bisnis.com)


Saat mengendarai mobil dalam kondisi hujan, Anda memang harus bisa fokus, tenang, serta berhati-hati dengan mengurangi kecepatan. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui apa yang harus dilakukan jika mobil mengalami masalah di jalan. Mengingat mudik ke kampung halaman biasanya menempuh jarak yang cukup jauh dengan berbagai kondisi medan perjalanan, maka Anda perlu mempersiapkan mobil dengan sebaik mungkin. Selain memeriksa kondisi mesin, Anda juga perlu memastikan bahwa ban mobil Anda memiliki kualitas yang baik.


Apabila saat ini Anda ingin membeli mobil bekas berkualitas baik, Anda bisa mengikuti kegiatan lelang mobil online di AUKSI. Kami menyediakan beragam unit mobil lelang dari berbagai merek dan tahun pembuatan. Untuk mengetahui jadwal lelang yang kami adakan silakan klik Lelang Mobil Perusahaan.


-fera-